KULIAH AIR TANAH – AIR TANAH JAMAN BELANDA #3
“WATER TOREN KUNO DI RANGKASBITUNG”
Berdasarkan arsip serta arsip sejarah, water toren ini merupakan salah satu bangunan sejarah pada masa kolonial Belanda yang mempunyai peranan penting dalam mendukung produksi komoditas minyak kelapa di Pabrik pengolahan minyak kelapa di Rangkasbitung milik pemerintah Hindia Belanda pada rentang waktu 1926-1931.
Setidaknya ada empat menara air dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menyalurkan sumber air ke Pabrik pengolahan koprah kelapa yang berada di Jalan Rt. Hardiwinangun, Muara Ciujung, Kecamatan Rangkasbitung Lebak, yang kini telah direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan terbesar di Lebak, yakni Rangkasbitung Indah Plaza (Rabinza). Selain itu, dari ketiga menara air ini, ada kemiripan bentuk bangunan serta bahan yang digunakan dan untuk menara air di Rangkasbitung. Pintu masuk bangunan water toren tertulis tahun pembuatan yakni pada tahun 1931.
Dalam pada arsip sejarah itu, yang berjudul Industry Olie Plantaagride Nederlands-Indie Door, karya B. Streetland yang dibuat pada 1918 juga diketahui bahwa pembuatan pabrik minyak dibangun pada 1926. Dipilih lokasi Rangkasbitung untuk membangun pabrik pengolahan minyak kelapa itu, lebih disebabkan karena dekatnya akses transportasi kereta api yang sudah dibangun pada masa 1905.
Sumber: Dadan Sujana Dosen Sejarah di Sekolah Tinggi Perguruan Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budi Rangkas.
Inilah satu cerita air tanah jaman Belanda yang ditampung dengan WATERTOREN, yang model seperti ini sering kita jumpai dalam pemanfaatan sumur air tanah atau juga mata air
IKUTIN KULIAH AIR TANAH JAMAN BELANDA SELANJUTNYA…SEJARAH NIH PENTING DAN SERU LOH SOBAT