Balai Air Tanah telah melaksanakan pengukuran Geolistrik 1D dan 2D serta Kajian Rembesan di Bendungan Titab Provinsi Bali. Kajian tersebut dilaksanakan Balai Air Tanah untuk mengetahui kondisi bawah permukaan bendungan dan bukit tumpuan kiri dan kanan sehingga diketahui penyebab rembesan yang ditemukan di kaki riprap bagian hilir bendungan.
Bendungan Titab merupakan bendungan terbesar di Bali seluas 138 ha dan mampu menampung 12 juta m3 air dengan tinggi dasar galian mencapai 80 m, lebar 12 m, panjang puncak 210 m. Sumber air bendungan berasal dari Sungai Saba yang pemanfaatan airnya untuk mengatasi kekeringan dan penanggulangan banjir terutama di Kecamatan Seririt, Buleleng. Bendungan ini mengaliri Daerah Irigasi Saba dan Puluran seluas 1794 ha yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas tanam dari 169% menjadi 275%. Bendungan Titab akan memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,35 m3/detik untuk 3 kecamatan, yaitu Seririt, Banjar, dan Busungbiu. Selain itu, dengan debit air yang lumayan besar mampu menghasilkan sumber energi listrik sebesar 1,5 megawatt.