Balai Air Tanah telah melaksanakan Pengukuran Geolistrik 2 Dimensi dan Kajian Rembesan di Lokasi Pembangunan Bendungan Keureuto Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Krueng Keureuto mempunyai daerah tangkapan air seluas +916 Km2, dengan trase sungai yang panjang dan melebar. Terdapat enam anak sungai yang memberikan kontribusi aliran ke dalam alur Krueng Keureuto yang menyebabkan puncak banjir yg tertinggi di daerah hilir yaitu Kota Lhoksukon Kab. Aceh Utara.
Untuk mengatasi permasalahan banjir ini maka di hulu sungai Krueng Keureuto dibangun Bendungan Keureuto yang diharapkan dapat mereduksi banjir di Kabupaten Aceh Utara sebesar 30%.
Balai Air Tanah berperan dalam melakukan pengukuran Geolistrik dan kajian rembesan di bendungan Keureuto untuk mengetahui kondisi lapisan tanah di atas Tunnel dan Spillway karena diduga ada rembesan.