Kuliah Air Tanah #70
“Desinfeksi”
Setelah melewati proses filtrasi dan air bersih dari pengotor, ada kemungkinan air tersebut masih terdapat kuman dan bakteri yang hidup, sehingga diperlukan penambahan senyawa kimia yang dapat mematikan kuman. Desinfeksi dapat dilakukan dengan cara klorinasi, ultraviolet treatment, pasteurisasi, dan dengan ozon.
- Desinfeksi dengan Klorin
Klorinasi adalah proses penambahan klorin ke air minum untuk membunuh parasit, bakteri, dan virus. Agar klorin efektif, konsentrasinya sebelum dan sesudah penyaringan (meliputi pH, suhu air, dan waktu kontak) harus dipantau dan dikontrol. - Desinfeksi Ultraviolet Treatment
Sinar ultraviolet dapat menghancurkan bakteri. Air jernih dapat didesinfeksi dengan mengeksposnya dalam lapisan tipis ke sinar ini. Keuntungan desinfeksi ultraviolet adalah bahwa perawatannya tidak menghasilkan rasa atau bau yang mengganggu, sepenuhnya otomatis, dan membutuhkan sedikit waktu kontak. - Desinfeksi dengan Pasteurisasi
Desinfeksi dengan pasteurisasi dilakukan dengan membawa suhu air hingga 161 F dan menahannya selama 15 detik. Data pengujian menunjukkan bahwa proses ini membunuh bakteri penyebab penyakit dan organisme lain seperti kista amuba, cacing, dan virus yang lebih tahan terhadap desinfeksi klorin daripada bakteri. - Desinfeksi dengan Ozon
Karena aksi oksidasinya yang kuat, ozon dapat mendesinfeksi air. Aktivitasnya berasal dari fakta bahwa molekul ozon memiliki tiga atom oksigen, sedangkan molekul oksigen hanya memiliki dua. Ozon yang tidak stabil dan telah dicampur dengan air kehilangan atom oksigen yang membunuh bakteri dengan oksidasi. Selain desinfektan, ozon mengurangi warna dan rasa serta bau yang mungkin ada.
BAT terus belajar 💪💪💪
Sumber;
Buku: Groundwater and Wells (1972)