Tahukah kamu kalau Sumur JIAT itu hanya mengambil air dari akuifer dalam? Jadi Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang dibangun B/BWS umumnya dikonsep sebagai sumur bor yang menyadap akuifer tertekan atau semi-tertekan pada kedalaman sekitar 60–200 meter. Pemilihan akuifer dalam ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan debit air tanah jangka panjang sekaligus meminimalkan potensi konflik pemanfaatan dengan kebutuhan domestik warga.

Untuk di Pulau Jawa sendiri terdapat 2.761 titik sumur JIAT yang telah melayani sekitar 73.491 Ha lahan pertanian yang berada di 5 provinsi. Dan kabar baiknya, pada tahun 2025 ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sedang membangun 1.333 unit sumur JIAT serta merehabilitasi 1.306 sumur yang tersebar di seluruh Indonesia. 🌾💧

Melalui pengembangan dan pengelolaan JIAT yang terencana, Balai Air Tanah dan Kementerian Pekerjaan Umum turut mendukung ketahanan pangan, efisiensi irigasi, dan pemanfaatan air tanah yang lebih berkelanjutan.