Tim Balai Air Tanah dan BWS Kalimantan V melakukan pengukuran geolistrik 1D di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik pada tanggal 18-26 Maret 2024. Kegiatan ini dalam
maupun dalam. rangka mengantisipasi kekeringan dan kekurangan air pada daerah-daerah terdampak. Pengukuran geolistrik ini dilakukan sebagai salah satu cara pendugaan lapisan batuan yang dapat menyimpan air (akuifer). Terdapat 16 titik pengukuran, yaitu sebanyak 7 titik di Pulau Nunukan dan 9 titik di Pulau Sebatik. Dilakukan juga pengukuran kualitas air tanah yang diambil dari sumur cincin maupun sumur bor di area dekat dengan pengukuran geolistrik. Hasil yang didapatkan selanjutnya didiskusikan dengan BWS Kalimantan V sebagai dasar untuk perencanaan lokasi dan pembuatan sumur bor dangkal