KILAT — Kilasan Air Tanah

Edisi #1 : Filosofi JIAT (Jaringan Irigasi Air Tanah)

#KILAT — Kilasan Air Tanah

Edisi #1 · Filosofi JIAT (Jaringan Irigasi Air Tanah)

Menelusuri makna dan peran JIAT dalam menjaga keberlanjutan air tanah dan ketahanan pangan Indonesia.

👋 Hai SoBAT, Air tanah menyimpan filosofi kehidupan — mengalir tenang, memberi manfaat, dan menopang keberlanjutan. Melalui Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT), Balai Air Tanah menghadirkan solusi cerdas bagi daerah yang minim sumber air permukaan, agar pertanian tetap tumbuh subur sepanjang musim. 🌱

💧
Menjamin Ketersediaan Air

JIAT memastikan suplai air tanah yang stabil untuk mendukung irigasi pertanian sepanjang tahun.

🌾
Meningkatkan Produktivitas

Dengan pasokan air terjamin, produktivitas lahan dan pendapatan petani ikut meningkat.

♻️
Efisiensi Berkelanjutan

Pemanfaatan air tanah secara efisien dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan dan akuifer.

Namun, pengelolaan air tanah perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Air tanah bersifat terbatas dan membutuhkan waktu lama untuk pulih. Karena itu, setiap langkah dalam perencanaan, pembangunan, hingga pemanfaatan JIAT dilakukan dengan mempertimbangkan daya dukung akuifer serta keseimbangan lingkungan. 🌍

“Air tanah tidak hanya memberi kehidupan — ia mengajarkan keseimbangan, kesabaran, dan keberlanjutan.”

Balai Air Tanah berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air tanah sebagai penopang utama kehidupan dan pertanian Indonesia. Melalui pengembangan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT), Balai Air Tanah turut mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional — memastikan setiap tetes air tanah dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan.

#BalaiAirTanah #SigapMembangunNegeriUntukRakyat #MengelolaAirUntukNegeri #IrigasiUntukSwasembadaPangan #SetahunBerdampak
© 2025 Balai Air Tanah — Mengelola Air untuk Negeri

Standar Nasional Indonesia (SNI) di bidang Air Tanah

Balai Air Tanah

Kenalan dengan SNI Bidang Air Tanah, yuk!

Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk mutu, keselamatan, efisiensi, dan keseragaman produk–proses–sistem bidang air tanah.

📅 Kaji ulang & penetapan: 2023–2024 🏷️ SNI Bidang Air Tanah

👋 Hai SoBAT! Tahukah kamu? Balai Air Tanah telah melakukan kaji ulang dan penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) di bidang air tanah sebagai rujukan teknis yang kredibel.

S1

SNI 9189:2023

Pengukuran Muka Air Tanah Statik
  • Metode & prosedur pengukuran
  • Akurasi & frekuensi pencatatan
  • Keamanan dan kalibrasi alat
S2

SNI 7751:2023

Logging Tahanan Jenis, SP, & Gamma Ray
  • Standar akuisisi & interpretasi logging
  • Keselamatan kerja & pengendalian mutu
  • Integrasi data untuk hidrogeologi
S3

SNI 6377:2024

Pencucian Sumur Bor Air Tanah secara Mekanis
  • Prosedur pembersihan mekanis
  • Perlindungan akuifer & kualitas air
  • Dokumentasi & evaluasi hasil

SNI ini diharapkan menjadi acuan untuk menjamin mutu, keselamatan, efisiensi, dan keseragaman berbagai produk, proses, dan sistem bidang air tanah di Indonesia. Dengan penerapan SNI, kita memastikan pengelolaan air tanah yang lebih tertata, aman, serta mendukung keberlanjutan sumber daya air tanah Indonesia—dan pada akhirnya memperkuat ketahanan pangan nasional. 💧

“Standar yang baik adalah fondasi praktik yang aman, efisien, dan berkualitas — dari lapangan hingga kebijakan.”
#BalaiAirTanah #SigapMembangunNegeriUntukRakyat #MengelolaAirUntukNegeri #IrigasiUntukSwasembadaPangan #SetahunBerdampak
© 2025 Balai Air Tanah — Mengelola Air untuk Negeri

Infografis #2 Jumlah Titik Geolistrik 1 D Rencana Sumur JIAT pada WS di Jawa – Bali

Balai Air Tanah

Infografis #2 — Jumlah Titik Geolistrik 1D Rencana Sumur JIAT pada WS di Jawa–Bali

Perencanaan & pembangunan Sumur JIAT melalui Geolistrik 1D untuk pengelolaan air tanah yang akurat, efisien, dan berkelanjutan.

🗺️ Jawa & Bali 🧪 Metode: Geolistrik 1D 📅 Hingga Okt 2025
115
Titik
Capaian Jawa–Bali
Pengukuran Geolistrik 1D untuk perencanaan Sumur JIAT

Hingga Oktober 2025, telah diselesaikan 115 titik pengukuran pada wilayah sungai di Jawa–Bali.

Sumatera (Infografis #1)
106
Titik
Jawa–Bali (Saat ini)
115
Titik

👋 Hai SoBAT, setelah capaian di Pulau Sumatera, Balai Air Tanah melanjutkan pengukuran di wilayah Jawa dan Bali. Melalui pendekatan Geolistrik 1D, proses perencanaan dan pembangunan Sumur JIAT ditingkatkan untuk memastikan pengelolaan sumber daya air tanah yang berkelanjutan.

Mengapa Geolistrik 1D?
  • Identifikasi lapisan akuifer terarah
  • Efisien untuk lokasi & kedalaman sumur
  • Basis teknis desain Sumur JIAT
Manfaat Utama
  • Menjamin ketersediaan air pertanian
  • Mendorong ketahanan pangan
  • Meningkatkan kesejahteraan petani
Dampak Berkelanjutan
  • Pengelolaan air tanah terpadu
  • Efisiensi investasi pengeboran
  • Data kuat untuk perencanaan WS
“Dari pengelolaan air tanah yang baik, tumbuh ketahanan pangan dan masa depan yang mandiri.” 🌾💧
#BalaiAirTanah #SigapMembangunNegeriUntukRakyat #MengelolaAirUntukNegeri #IrigasiUntukSwasembadaPangan #SetahunBerdampak
© 2025 Balai Air Tanah — Mengelola Air untuk Negeri

Pengukuran Geolistrik 2D di Pulau Mengkait, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau

Balai Air Tanah

Pengukuran Geolistrik 2D di Pulau Mengkait, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau

Survei Geolistrik 2D untuk memperkuat ketahanan air nasional melalui pemetaan potensi air tanah di wilayah pesisir.

📍 Pulau Mengkait, Kep. Anambas, Kep. Riau 🧪 Metode: Geolistrik 2D 💧 Ketahanan Air

👋 Hai SoBAT, Dalam mendukung upaya penguatan ketahanan air nasional, Balai Air Tanah melaksanakan kegiatan Survei Geolistrik 2D di Pulau Mengkait, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.

🎯 Tujuan
Mengidentifikasi potensi sumber air tanah untuk mendukung penyediaan air baku bagi masyarakat Pulau Mengkait.
🪨 Tantangan Pesisir
Pulau kecil menghadapi keterbatasan air tawar; pemetaan akuifer sangat penting untuk mencegah intrusi air laut & kekeringan.
🌱 Manfaat Utama
Dasar perencanaan ketahanan air, efisiensi pengeboran, dan keberlanjutan pengelolaan air tanah masyarakat pesisir.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sumber air tanah di Pulau Mengkait, guna mendukung penyediaan air baku bagi kebutuhan masyarakat setempat. Pulau Mengkait menjadi salah satu contoh wilayah yang menghadapi tantangan ketersediaan air tawar, sehingga pemetaan potensi air tanah menjadi langkah penting dalam mendukung ketahanan air dan keberlanjutan sumber daya air di daerah pesisir.

Melalui kegiatan ini, Balai Air Tanah meneguhkan komitmennya dalam mendukung ketahanan air Indonesia, karena air yang terkelola baik adalah kunci bagi kehidupan dan kemandirian bangsa. 💧🌿

“Air yang terkelola baik adalah kunci bagi kehidupan dan kemandirian bangsa.”
Metode Geolistrik 2D
  • Penampang resistivitas 2D untuk citra bawah permukaan
  • Deteksi sebaran akuifer & zona intrusi
  • Penguatan validasi lokasi pengeboran
Output yang Diharapkan
  • Peta prospek air tanah skala pulau
  • Rekomendasi titik & kedalaman sumur
  • Dasar desain sistem penyediaan air baku
Tindak Lanjut
  • Survei verifikasi & uji pemompaan
  • Pengeboran terarah berbasis hasil 2D
  • Skema pengelolaan & monitoring sumber air
#BalaiAirTanah #SwasembadaAir #SigapMembangunNegeriUntukRakyat #MengelolaAirUntukNegeri #SetahunBerdampak
© 2025 Balai Air Tanah — Mengelola Air untuk Negeri

Infografis #1 Jumlah Titik Geolistrik 1 D Rencana Sumur JIAT pada WS di Pulau Sumatera)

Balai Air Tanah

Infografis #1 — Jumlah Titik Geolistrik 1D
Rencana Sumur JIAT pada WS di Pulau Sumatera

Mendukung swasembada pangan nasional melalui perencanaan & pengembangan Sumur JIAT berbasis Geolistrik 1D yang akurat, efisien, dan berkelanjutan.

🗺️ Pulau Sumatera 🧪 Metode: Geolistrik 1D 📅 Hingga Okt 2025
Capaian Pengukuran
106
Titik Geolistrik 1D
0Target tercapai
Kenapa Geolistrik 1D?
  • Identifikasi lapisan akuifer lebih akurat
  • Menentukan lokasi & kedalaman sumur efisien
  • Menunjang desain Sumur JIAT yang optimal
Dampak Utama
  • Ketersediaan air pertanian terjamin
  • Menguatkan ketahanan pangan
  • Meningkatkan kesejahteraan petani

👋 Hai SoBAT,
Balai Air Tanah berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui pengelolaan sumber daya air tanah yang berkelanjutan. Komitmen ini diwujudkan melalui perencanaan dan pengembangan Sumur JIAT berbasis Geolistrik 1D, sehingga identifikasi akuifer menjadi lebih andal untuk penentuan lokasi dan kedalaman sumur yang efisien. Upaya ini memastikan ketersediaan air bagi pertanian serta memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Hingga Oktober 2025, pengukuran Geolistrik 1D telah dilakukan sebanyak 106 titik pada wilayah sungai di Pulau Sumatera. Capaian ini menegaskan peran aktif Balai Air Tanah dalam mendorong pengelolaan air tanah yang terpadu, efisien, dan berkelanjutan.

“Dari air tanah yang terkelola, tumbuh ketahanan pangan untuk masa depan negeri.” 🌾💧
#BalaiAirTanah #SigapMembangunNegeriUntukRakyat #MengelolaAirUntukNegeri #IrigasiUntukSwasembadaPangan #SetahunBerdampak
© 2025 Balai Air Tanah — Mengelola Air untuk Negeri

Pengukuran Geolistrik 1D di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan

Balai Air Tanah

Pengukuran Geolistrik 1D di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan

Dukungan Pengelolaan Air Tanah untuk Ketahanan & Swasembada Pangan
📍 Merauke, Papua Selatan 🗓️ 30 April – 3 Mei 2025 👷‍♂️ Survei Geolistrik 1D

👋 Hai SoBAT,

Dalam mendukung pengelolaan sumber daya air tanah untuk ketahanan pangan di kawasan timur Indonesia, Balai Air Tanah melaksanakan Survei Geolistrik 1D di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, pada tanggal 30 April – 3 Mei 2025.

🎯 Tujuan Utama
Mengidentifikasi potensi air tanah untuk perencanaan JIAT sebagai dukungan ketahanan & swasembada pangan nasional.
🗺️ Cakupan Lokasi
13 titik pengukuran di Kabupaten Merauke — Distrik Tanah Miring, Malind, Kurik, dan Semangga.
🤝 Komitmen
Pengelolaan air tanah yang terpadu, efisien, dan berkelanjutan demi pertanian & kesejahteraan masyarakat Papua Selatan.

Rincian Kegiatan

  • Metode: Geolistrik 1D (Vertical Electrical Sounding)
  • Jumlah titik: 13
  • Peruntukan: Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT)

Lokasi Pengukuran

  • Distrik Tanah Miring
  • Distrik Malind
  • Distrik Kurik
  • Distrik Semangga
“Dari air tanah yang terkelola, tumbuh ketahanan pangan untuk masa depan negeri.”

Melalui kegiatan ini, Balai Air Tanah mempertegas komitmennya mendukung ketahanan pangan nasional melalui pengelolaan air tanah yang terpadu, efisien, dan berkelanjutan, sehingga potensi air tanah dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pertanian dan kesejahteraan masyarakat di Papua Selatan. 🌾💧

#BalaiAirTanah #SigapMembangunNegeriUntukRakyat #MengelolaAirUntukNegeri #IrigasiUntukSwasembadaPangan #SetahunBerdampak
© 2025 Balai Air Tanah — Mengelola Air untuk Negeri

Pengukuran Geolistrik 2D – Identifikasi Bawah Permukaan Bendungan Leuwikeris, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat

Pengukuran Geolistrik 2D

Identifikasi Bawah Permukaan Bendungan Leuwikeris, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat

👋 Hai SoBAT!

Dalam rangka mendukung optimalisasi keamanan bangunan air untuk mencapai ketahanan pangan nasional, pada tanggal 30 Juli – 5 Agustus 2025, Balai Air Tanah melaksanakan kegiatan Survei Geolistrik 2D di Bendungan Leuwikeris, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Survei dilakukan di area jalan inspeksi hilir Bendungan Leuwikeris untuk memperoleh gambaran kondisi bawah permukaan dan mengidentifikasi zona jenuh air serta potensi bidang gelincir, yang dapat mempengaruhi kestabilan lereng dan operasional bendungan.

Melalui metode geolistrik, diperoleh informasi mengenai lapisan batuan penyusun, zona jenuh air, serta karakteristik hidrogeologi bawah permukaan yang menjadi dasar penting bagi perencanaan berkelanjutan serta upaya mitigasi dan pengelolaan sumber daya air secara terpadu.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Balai Air Tanah dalam menjaga keberlanjutan infrastruktur sumber daya air — tentunya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. 💧🌾

“Air tanah dan geolistrik — fondasi sains di balik ketahanan infrastruktur air Indonesia.”

“Melalui survei geolistrik, kita dapat memahami lebih dalam karakteristik bawah permukaan untuk menjamin keamanan dan keberlanjutan bendungan.”
— Balai Air Tanah

#BalaiAirTanah

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#MengelolaAirUntukNegeri

#IrigasiUntukSwasembadaPangan

#SetahunBerdampak

Kuliah Air Tanah #96 “Pengeboran Air Tanah: Tahap Persiapan (Bagian 2)”

KULIAH AIR TANAH #96

“Pengeboran Air Tanah: Tahap Persiapan (Bagian 2)”

Hai, SoBAT! 👋

Tahukah kamu?

Setelah lahan siap digunakan, tahap selanjutnya adalah instalasi mesin bor dan menyiapkan peralatan pendukungnya. Semua harus tertata dengan baik agar proses pengeboran berjalan aman, lancar, dan efisien! ⚙️

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

Instalasi Mesin Bor – Mesin harus tegak lurus dengan permukaan tanah agar hasil pengeboran tetap presisi.
Pompa Sirkulasi – Mengalirkan fluida pemboran supaya mata bor tetap dingin dan membantu mengangkat cutting.
Kolam Fluida Sirkulasi – Berfungsi sebagai tempat pengendapan lumpur agar proses sirkulasi berjalan lancar.

Persiapan peralatan ini bukan hanya soal teknis, tapi juga langkah penting untuk menjaga efisiensi dan keamanan pengeboran.

Dengan kesiapan yang matang, kegiatan pengeboran air tanah dapat berjalan optimal. Melalui kegiatan pengeboran air tanah, Balai Air Tanah turut mendukung program swasembada pangan nasional. 🌾

“Air tanah bukan hanya sumber kehidupan, tapi juga fondasi kemandirian pangan bangsa.”
— Balai Air Tanah

#BalaiAirTanah

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#MengelolaAirUntukNegeri

#IrigasiUntukSwasembadaPangan

#SetahunBerdampak

Pengukuran Geolistrik 1D untuk Perencanaan Sumur JIAT di Provinsi Jawa Barat – Bagian 4 – Kabupaten Indramayu

Pengukuran Geolistrik 1D – Kabupaten Indramayu | Balai Air Tanah

Pengukuran Geolistrik 1D untuk Perencanaan Sumur JIAT

Provinsi Jawa Barat – Bagian 4: Kabupaten Indramayu

👋 Hai SoBAT,

Sebagai bagian akhir dari rangkaian kegiatan pengukuran Geolistrik 1D di Provinsi Jawa Barat, Balai Air Tanah melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini dilaksanakan di tiga titik lokasi, yaitu Desa Sumberjaya – Kecamatan Kroya, serta Desa Mekarjaya dan Desa Sanca – Kecamatan Gantar, pada tanggal 2 – 3 September 2025.

🎯 Tujuan Kegiatan

Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan serta melakukan pendugaan potensi air tanah yang dapat dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan Sumur JIAT (Jaringan Irigasi Air Tanah).

💡 Komitmen Balai Air Tanah

Balai Air Tanah senantiasa hadir dalam setiap langkah pembangunan sumber daya air tanah di Indonesia. Melalui kegiatan ini, Balai Air Tanah terus berupaya mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan air tanah yang berkelanjutan dan efisien.

💧 “Dari air tanah yang terkelola, tumbuh ketahanan pangan untuk masa depan negeri.”
#BalaiAirTanah #SigapMembangunNegeriUntukRakyat #MengelolaAirUntukNegeri #IrigasiUntukSwasembadaPangan #SetahunBerdampak

Sharing Session – Peran Air Tanah dalam Pengelolaan Risiko Banjir dan Penanggulangan Bencana Banjir

Sharing Session

Peran Air Tanah dalam Pengelolaan Risiko Banjir
dan Penanggulangan Bencana Banjir

👋 Hai SoBAT,

Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang sumber daya air, Balai Air Tanah mendapat kehormatan untuk berbagi pengetahuan dalam kegiatan “Pelatihan Pengelolaan Risiko dan Penanggulangan Bencana Banjir” yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah IV Bandung bekerja sama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Bandung pada tanggal 14 Oktober 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai dinas di Kota Bandung, di antaranya:

  • ✅ Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga
  • ✅ Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang
  • ✅ Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
  • ✅ Dinas Lingkungan Hidup

Materi dengan judul “Peran Air Tanah dalam Pengelolaan Risiko Banjir dan Penanggulangan Bencana Banjir” menyoroti peran penting air tanah dalam mitigasi risiko banjir. Pembahasan mencakup berbagai faktor penyebab banjir yang berkaitan dengan kondisi air tanah, serta pentingnya menjaga fungsi daerah resapan untuk mengendalikan limpasan (run-off) dan mencegah terjadinya genangan maupun banjir di kawasan perkotaan.

Melalui kegiatan ini, Balai Air Tanah menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pengelolaan risiko banjir yang terpadu, berbasis ilmu pengetahuan, dan berkelanjutan. Upaya ini menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan antara air tanah dan air permukaan demi keberlanjutan lingkungan dan keselamatan masyarakat. 💧🌿

#BalaiAirTanah  •  #PengelolaanBanjir  •  #SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri  •  #SetahunBerdampak